KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu untuk menyelesaikannya yaitu
makalah tentang masalah masalah sosial di lingkungan sekitar.
Makalah ini berisikan informasi tentang macam macam
masalah sosial yang sering terjadi lingkungan masyarakat.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang masalah masalah sosial di lingkungan sekitar.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
keterkaitan dari semua pihak,
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka
sejak saat itu sebuah gejala yang disebut masalah sosial berkutat
didalamnya. Sebagaimana diketahui, dalam realitas sosial memang tidak pernah
dijumpai suatu kondisi masyarakat yang ideal. Dalam pengertian tidak pernah
dijumpai kondisi yang menggambarkan bahwa seluruh kebutuhan setiap warga
masyarakat terpenuhi, seluruh prilaku kehidupan sosial sesuai harapan atau
seluruh warga masyarakat dan komponen sistem sosial mampu menyesuaikan dengan
tuntutan perubahan yang terjadi. Dengan kata lain das sein selalu tidak sesuai
das sollen.
Pada jalur yang searah, sejak tumbuhnya ilmu
pengetahuan sosial yang mempunyai obyek studi kehidupan masyarakat, maka sejak
itu pula studi masalah sosial mulai dilakukan. Dari masa ke masa para sosiolog
mengumpulkan dan mengkomparasikan hasil studi melalui beragam perspektif dan
fokus perhatian yang berbeda-beda, hingga pada akhirnya semakin memperlebar
jalan untuk memperoleh pandangan yang komprehensif serta wawasan yang luas
dalam memahami dan menjelaskan fenomena sosial. Buku ini hadir dengan fokus
studi masalah sosial yang sekaligus memuat referensi dan rekomendasi bagi
tindakan untuk melakukan penanganan masalah. Di negara-negara berkembang,
tindakan untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam rangka penanganan
masalah sosial menjadi perhatian yang sangat serius demi kelangsungan serta
kemajuan bangsanya menuju cita-cita kemakmuran dan kesejahteraan. Terkait hal
itu, pembahasan mengenai berbagai perspektif sosial, identifikasi melalui
serangkaian unit analisis serta pemecahan masalah yang berbasis negara dan
masyarakat menjadi tema-tema yang diulas secara teoritis dalam makalah ini.
Masalah sosial menemui pengertiaannya sebagai
sebuah kondisi yang tidak diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan
sosial serta bertentangan dengan standar sosial yang telah disepakati.
Keberadaan masalah sosial ditengah kehidupan masyarakat dapat diketahui secara
cermat melalui beberapa proses dan tahapan analitis, yang salah satunya berupa
tahapan diagnosis. Dalam mendiagnosis masalah sosial diperlukan sebuah
pendekatan sebagai perangkat untuk membaca aspek masalah secara konseptual.
Eitzen membedakan adanya dua pendekatan yaitu person blame approach dan system
blame approach (hlm. 153). Person blame approach merupakan suatu pendekatan
untuk memahami masalah sosial pada level individu.
Person blame approach merupakan suatu pendekatan
untuk memahami masalah sosial pada level individu. Diagnosis masalah
menempatkan individu sebagai unit analisanya. Sumber masalah sosial dilihat
dari faktor-faktor yang melekat pada individu yang menyandang masalah. Melalui
diagnosis tersebut lantas bisa ditemukan faktor penyebabnya yang mungkin
berasal dari kondisi fisik, psikis maupun proses sosialisasinya. Sedang
pendekatan kedua system blame approach merupakan unit analisis untuk memahami
sumber masalah pada level sistem. Pendekatan ini mempunyai asumsi bahwa sistem
dan struktur sosial lebih dominan dalam kehidupan bermasyarakat. Individu
sebagai warga masyarakat tunduk dan dikontrol oleh sistem. Selaras dengan itu,
masalah sosial terjadi oleh karena sistem yang berlaku didalamnya kurang mampu
dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi, termasuk penyesuaian
antar komponen dan unsur dalam sistem itu sendiri. Dari kedua pendekatan
tersebut dapat diketahui, bahwa sumber masalah dapat ditelusuri dari
”kesalahan" individu dan "kesalahan" sistem.
Rumusan Masalah
1. Apa
definisi masalah sosial ?
2. Apa
macam-macam masalah sosial ?
3. Faktor
apa yang mempengaruhi masalah sosial ?
Tujuan
1. Mengetahui
definisi masalah sosial.
2. Mengetahui
macam-macam masalah sosial.
3. Mengetahui
faktor yang mempengaruhi masalah social.
Manfaat
1. Dapat
mengetahui definisi masalah sosial.
2. Dapat
mengetahui macam-macam masalah sosial.
3. Dapat
mengetahui faktor yang mempengaruhi masalah social.
Macam-macam Masalah Sosial Bidang Pembangunan Di Indonesia
Masalah Pendidikan
Seperti yang telah kita ketahui, kualitas
pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini terbukti dari kualitas guru,
sarana belajar, dan murid-muridnya. Guru-guru tentuya punya harapan terpendam
yang tidak dapat mereka sampaikan kepada siswanya. Memang, guru-guru saat ini
kurang kompeten. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di
jurusan lain atau kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama yang sudah lama
mendedikasikan dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid,
mereka memiliki pengalaman yang dalam mengenai pelajaran yang mereka ajarkan.
Belum lagi masalah gaji guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, tidak lama
lagi pendidikan di Indonesia akan hancur mengingat banyak guru-guru
berpengalaman yang pensiun.
Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor
semakin terpuruknya pendidikan di Indonesia, terutama bagi penduduk di daerah
terbelakang. Namun, bagi penduduk di daerah terbelakang tersebut, yang
terpenting adalah ilmu terapan yang benar-benar dipakai buat hidup dan kerja.
Ada banyak masalah yang menyebabkan mereka tidak belajar secara normal seperti
kebanyakan siswa pada umumnya, antara lain guru dan sekolah.
“Pendidikan ini menjadi tanggung jawab
pemerintah sepenuhnya,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai rapat
kabinet terbatas di Gedung Depdiknas, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin
(12/3/2007).
Masalah Kemiskinan
Dalam kajian sosiologi pembangunan, konsep
kemiskinan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu yang pertama kemiskinan absolut
(a fixed yardstick). Konsep kemiskinan absolut ini dirumuskan dengan
membuat ukuran tertentu yang kongkit. Ukuran ini lazimnya berorientasi pada
kebutuhan dasar dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pangan, papan dan sandang.
Besarnya ukuran setiap negara berbeda. Kedua, kemiskinan relatif (the idea
of relative). Konsep kemiskinan relatif ini dirumuskan berdasarkan atau
memperhatikan dimensi tempat dan waktu. Asumsi ini, bahwa kemiskinan di daerah
satu dengan daerah lain tidak sama, demikian juga antara waktu dulu dengan
sekarang berbeda. Ketiga, kemiskinan subjektif. Konsep kemiskinan sbjektif ini
dirumuskan berdasarkan perasaan individu atau kelompok miskin. Kita menilai
individu atau kelompok tertentu miskin, tetapi kelompok yang kita nilai
menganggap bahwa dirinya bukan miskin, atau sebaliknya. Konsep kemiskinan
ketiga inilah yang lebih tepat apabila memahami konsep kemiskinan dan bagaimana
langkah strategis dalam menangani kemiskinan (Usman, S. 1998; Tjokrowinoto, W.
2004).
Masalah Kriminalitas
Kriminalitas atau tindakan kriminal merupakan
problem sosial yang bersifat laten (selalu ada dalam kehidupan masyarakat atau
negara manapun), namun tindakan kriminal bukanlah penyimpangan perilaku yang
dibawa sejak lahir, tetapi tindakan kriminal merupakan hasil dari sosialisasi
sub budaya menyimpang. Tindakan kriminal sering dikategorikan sebagai tindak
pidana atau tindakan yang melanggar hukum pidana. Diantara contoh tindakan
kriminal adalah: korupsi, pencurian, pembunuhan, perampokan, penipuan atau
pemalsuan, penculikan, perkosaan, sindikat narkotik atau penyalahgunaan obat
terlarang.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Masalah Sosial
Masalah sosial atau masalah sosial timbul
akibat adanya gejala-gejala abnormal yang timbul di masyarakat. Hal tersebut
terjadi karena unsur-unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya sehingga menyebabkan kekecewaan-kekecewaan dan penderitaan, yang selanjutnya
disebut masalah sosial.
Masalah sosial ini berhubungan erat dengan
nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Untuk itu terjadi
sedikit saja pergeseran diantara nilai-nilai sosial dengan lembaga-lembaga
kemasyarakatan, maka hubungan antarmanusia yang terdapat di dalam kerangka
bagian kebudayaan yang normatif akan ikut terganggu.
Namun setiap masyarakat tentunya mempunyai
ukuran yang berbeda mengenai hal ini, misalnya soal gelandangan merupakan
masalah social yang nyata yang dihadapi kota-kota besar di Indonesia. Akan
tetapi belum tentu masalah tadi dianggap sebagai masalah sosial di tempat lain.
Faktor waktu juga mempengaruhi masalah sosial ini. Selain itu, ada juga
masalah-masalah yang tidak bersumber pada penyimpangan norma masyarakat, seperti
masalah pengangguran, penduduk, kemiskinan.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4
(empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor
Ekonomi : kemiskinan,
pengangguran dan lain-lain.
2. Faktor
Budaya :
perceraian, kenakalan remaja, dan lain-lain.
3. Faktor
Biologis : penyakit
menular.
4. Faktor
Psikologis : penyakit syaraf, aliran
sesat, dan lain-lain.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Masalah Kriminalitas
Hal-hal yang mendorong terjadinya perilaku
menyimpang dalam bentuk tindakan kriminal antara lain:
a. Terjadinya
perubahan sosial, politik, ekonomi yang bersifat revolusi, misalnya terjadi
peperangan;
b. Terjadinya
kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat yang begitu besar, sebagai akibat
kesalahan strategi atau perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan;
c. Adanya
peluang atau kesempatan untuk terjadinya tindakan kriminal, karena alat-alat
penegak hukum tidak tegas atau tidak ada kepastian hukum di masyarakat;
d. Pemerintah
yang lemah (tidak bersih) dan aparat pemerintah yang korup, atau banyak muncul
penjahat kerah putih (white collar crime) di setiap departemen
pemerintah atau lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga ekonomi;
e. Meningkatnya
jumlah penduduk yang tidak terkendali, sehingga jumlah pengangguran dan
urbanisasi meningkat;
f. Kondisi
kehidupan keluarga yang disintegratif; dan
g. Berkembangnya
sikap mental negatif, misalnya: hedonistis, konsumersitis, suka menempuh jalan
pintas dalam meraih tujuan dan sejenisnya (Coleman, J.W and Cressey, D.R. 1984;
Soetomo, 1995).
KESIMPULAN
B. Kesimpulan
Perkembangan dunia di era globalisasi ini
memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik
serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang
harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan
negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih
dahulu.
Permasalahan sosial yang banyak terjadi di
lingkungan sekitar adalah masalah pengangguran. Pengangguran sekarang terjadi
dimana-mana. Hal ini disebabkan banyaknya para pencari kerja. Tetapi,
sedikitnya lapangan kerja yang tersedia. Itu hanya salah satu sebab terjadinya
pengangguran. Contoh sebab lain adalah Sumber Daya Manusia yang kurang
berkualitas. Para generasi muda sekarang lebih suka bemalas-malasan dan bermain
dari pada belajar demi menggapai masa depan. Sehingga di saat mereka dewasa karena
tingkat pendidikan mereka sangat rendah sehingga mereka kesulitan mencari
pekerjaan dan akan menjadi pengangguran Sehingga terjadi kemiskinan dan masalah
social lainnya. Kita harus berusaha mencapai hasil yang terbaik dalam hidup
kita sehingga kita akan menjadi manusia yang berkualitas dan dapat membantu
mengurangi masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar kita.
Jadi permasalahan sosial yang terjadi di
lingkungan masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : kemiskinan,
tingkat pendidikan rendah, tindakan kriminal, pengangguran, dan lain-lain.
Masih banyak faktor yang menyebabkan munculnya masalah sosial di masyarakat
kita. Masalah ini tidak hanya terjadi di Negara kita saja tetapi masalah ini
terjadi sama rata di seluruh pelosok dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Pidarta, Prof. Dr. Made. 2004. Manajemen
Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Soetomo, 2008, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sudagung, Hendro Suroyo, Mengurai
Pertikaian Etnis: Migrasi Swakarsa Etnis Madura ke
Kalimantan Barat (Jakarta: ISAI dan Ford Foundation, 2001).
Soedijar, Z.A, 1990, penelitian Profil
Anak Jalanan di DKI Jakarta, badan Penelitian dan Pengembangan Sosial,
Departeman Sosial.
Suwarsono dan Alvin Y. So., Perubahan
Sosial dan Pembangunan (Jakarta: LP3ES, 1994).
http://berry-sastrawan.blogspot.co.id/2014/02/makalah-sosiologi-masalah-masalah.html