Kali
ini saya akan mengangkat sedikit mengenai biografi chairul tanjung. Mengapa
saya memilih beliau? Karena beliau merupakan sosok yang menjadi inspirasi
bisnis bagi pengusaha-pengusaha dan merupakan kebanggaan bangsa Indonesia.
Banyak yang dapat diambil sebuah pelajaran dari kehidupan beliau, dengan
semangat, keteguhan, konsisten dan selalu berkomitmen, membuat sosok Chairul
Tanjung menjadi sukses seperti yang telah kita ketahui sekarang.
Dikutip
dari laman Wikipedia, Beliau lahir dijakarta pada tanggal 16 juni 1962. Chairul
Tanjung lahir dari pasangan Abdul Ghafar Tanjung dan Halimah. Ayahnya adalah
seorang wartawan pada orde lama yang
menerbitkan surat kabar
beroplah kecil. Sedangkan ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga.
Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup
karena berseberangan secara politik dengan penguasa
saat itu. Keadaan ini memaksa orang tuanya menjual rumah dan mereka tinggal di
kamar losmen yang sempit.
Setelah
lulus dari SMA, Chairul masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
(lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai
masuk dunia bisnis. Demi memenuhi kebutuhan kuliahnya,
ia berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan foto kopi di
kampus. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen, Jakarta
Pusat, namun bangkrut. Selepas kuliah, Chairul mendirikan PT
Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta
dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu
anak-anak untuk ekspor Keberuntungan berpihak padanya,
karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu
dari Italia. Akan tetapi karena perbedaan visi
tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Chairul
memiliki prinsip dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan adalah penting.
Selain itu memiliki rekanan yang baik sangat diperlukan. Membangun
relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada
yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu
proses berkembangnya bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak
bagus (baca: sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul,
bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting. Dalam hal
investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokalpun bisa menjadi
perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia
tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan
multinasional dari luar negeri. Baginya ini bukan upaya menjual
negara. Akan tetapi ini merupakan upaya perusahaan nasional agar bisa berdiri
sendiri dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.
Menurutnya
modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Namun kemauan
dan kerja keras, merupakan hal paling pokok yang harus dimiliki seseorang yang
ingin sukses. Baginya mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya.
Dimana membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di
sinilah pentingnya berjejaring dalam menjalankan bisnis.
Dalam
bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda sudah seharusnya sabar, dan mau
menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya membangun sebuah bisnis tidak
seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan
tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika, karena
dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati
pasar. Membangun integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi
ketika berusaha, seseorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Namun tidak semua
hasil bisa diterima secara langsung.
Berkat
prinsipnya itu, pada tanggal 1 Desember 2011,
Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga
perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang
meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya
alam. Dan didaulatkan sebagai orang terkaya nomor 375 dunia dengan total
kekayaan mencapai USD 2,1 miliar di tahun 2014.
Itulah sedikit
kutipan biografi dari seorang Chairu Tanjung yang dapat saya tuliskan. Kurang
lebihnya mohon dimaafkan.